Home » , , » Pentingnya Reward untuk Anak Didik

Pentingnya Reward untuk Anak Didik

Written By MTsN Majenang on Sabtu, 04 Januari 2014 | 07.32

Oleh : Yuni Rahmawati, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris MTs Negeri Majenang, Tinggal di Kota Banjar
Reward adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena hasil baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji (Anjar Ginanjar : 2013).  Reward merupakan sebuah kata yang sangat sederhana sekali, namun begitu besar artinya jika kita berikan pada anak didik.

Dalam agama Islam juga mengenal metode reward, hal ini terbukti dengan adanya pahala. Pahala adalah bentuk penghargaan yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, misalnya: shalat, puasa, membaca Al-quran, dan perbuatan baik lainnya.

Dalam Al-quran dijelaskan bahwa kita dianjurkan untuk berbuat kebaikan. Seperti terdapat dalam Q.S. Al-baqarah ayat  261 yang artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.  Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-baqarah: 261).

Peranan reward dalam proses pengajaran cukup penting terutama sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi dan mengarahkan perilaku siswa. Hal ini berdasarkan atas berbagai pertimbangan logis, diantaranya reward dapat menimbulkan motivasi belajar siswa dan dapat mempengaruhi perilaku positif dalam kehidupan siswa.

Kita sebagai pendidik, seringkali lupa untuk memberikan penghargaan kepada anak didik yang di kelasnya pandai, aktif, atau memang sudah pintar sebelumnya. Kita merasa bahwa anak itu memang sudah pintar, jika diberi reward juga sudah hal biasa. Padahal satu bentuk reward berupa tepukan tangan yang sangat sepele saja, jika diberikan pada sisiwa-siswa kita, hal itu bisa menjadi suatu motivasi yang sangat luar biasa. Kepada anak pintar saja, kita sering lupa memberi reward apalagi kepada anak- anak kita yang malas, tidak aktif, dan sering membuat masalah di kelasnya. Terkadang anak tersebut malahan sering kita marahi, cuekin, menunjukan rasa tidak suka, terlebih lagi menghinanya. Padahal anak-anak tersebut yang lebih membutuhkan reward. Mungkin dibalik itu semua, ada sisi kelebihannya yang kita belum tahu. 

Kita merasa sering berat sekali mengucapkan kata-kata pujian pada mereka, dengan kata lain kita itu pelit dalam mengucapkannya, sehingga bukan perubahan sikap yang mereka lakukan, tetapi anak didik kita semakin tidak merasa percaya diri, malas, dan akhirnya mereka tidak mau sekolah karena sikap kita sebagai guru/pendidik yang kurang baik kepada siswa.

Betapa kita harus menyadari bahwa reward yang paling sederhana sekalipun dapat merubah dunia anak didik kita menjadi lebih baik dan menjadi siswa yang bersemangat untuk menggapai cita-citanya.

Hubungannya dengan mapel bahasa Inggris, karena penulis sebagai guru bahasa Inggris, ada suatu pengalaman di mana sebagian siswa kesulitan atau mendapatkan masalah dalam pelajaran bahasa Inggris. Mereka berpikir bahasa Inggris adalah bahasa asing,  susah sekali untuk dipelajari, sehingga muncul kata-kata tidak suka pada pelajaran tersebut. Ditambah lagi dengan sikap guru yang tidak ramah dan selalu merasa lebih pintar dari murid-muridnya, membuat mereka tidak kerasan di kelas jika di ajar bahasa Inggris. Lalu saya berpikir bagaimana caranya agar anak-anak suka, karena kemauan belajar itu diawali dengan rasa suka entah itu suka pada pelajaranya atau kepada guru yang mengajarnya. 

Pengalaman ini terjadi di kelas IX,  di mana anak sedang berat-beratnya menyesuaikan diri untuk berjuang bisa lulus dari sekolah dan ingin suasana belajarnya nyaman. Suatu hari setelah berjalan beberapa lama, para siswa mulai mengeluh jika diajar mapel bahasa Inggris, muncul pikiran mungkin saya sebagai pengajar jarang memberikan sesuatu yang menyenangkan hati mereka. Ternyata kuncinya adalah pada reward itu sendiri. Para siswa ingin sesuatu yang mereka lakukan bisa dihargai walaupun dengan kata-kata pujian. 

Suatu hari saya memberikan tugas menghafal kosa kata, dan ada beberapa siswa yang kemampuannya di bawah standar dan bisa di katakan siswa yang malas di kelasnya, dia maju dan berusaha untuk menghafal beberapa kata walau tidak semua, kemudian saya keluarkan kata-kata “hebat, tepuk tangan...i love you”.Ternyata kekuatan kata-kata itu begitu dahsyat, keesokan harinya anak itu terlihat lebih rajin dan bersemangat di kelasnya, dan dia mengatakan kepada saya, ”Gitu dong bu...”. 

Saya langsung merasa bahwa sebagai pengajar tidak seharusnya kita selalu memarahi siswa, tapi perlihatkan sisi penghargaan kita dalam bentuk reward kepada mereka, walaupun yang mereka lakukan belum sempurna.

Bagaimanapun pendidikan jaman sekarang sudah berbeda dengan jaman dulu.  Kalau   dulu pendidik kadang berbuat semena-mena kepada siswanya, tapi jaman sekarang sudah berubah. Majunya teknologi dapat mempengaruhi daya pikir siswa baik yang negatif atau positif. Mereka dapat memperoleh informasi apapun dari teknologi itu sendiri. Mereka semakin bisa berpikir kritis, tahu mana yang boleh dan tidak boleh, sehingga mereka dapat berontak kapan pun jika kondisinya belum nyaman. 

Oleh karena itu, mendidik dengan kekerasan sudah tidak diperbolehkan tapi dengan cara-cara yang lebih halus, salah satunya dengan reward itu sendiri.  Kita sebagai pendidik harus lebih bijaksana, sehingga siswa-siswa kita dapat belajar dengan rasa senang menimba ilmu untuk masa depan mereka yang cerah.

Begitulah kiranya, betapa besarnya pengaruh reward pada kehidupan anak didik kita. Marilah kita para pendidik untuk tidak ragu-ragu dan tidak bosan-bosannya memberikan penghargaan pada mereka. Sehingga mereka akan merasa nyaman mencari ilmu dan tidak menganggap guru adalah sosok yang menakutkan tapi sebagai sosok yang bijaksana dan penuh rasa mengasihi.
***
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sambutan Kepala Madrasah

makhAssalamu alaikum Wr. Wb. Selamat datang para pengunjung weblog MTs Negeri Majenang. Weblog ini diterbitkan dalam rangka membangun komunikasi yang efektif antara sivitas akademika MTs Negeri Majenang dengan masyarakat. Seiring dengan perkembangan ... Selengkapnya


 
Rujukan : Kemenag | Kemdikbud | KPK | Kemenag | Kemdikbud | KPK | Kemenag | Kemdikbud | KPK | Kemenag |
Copyright © 2013. MTS MAJENANG - Kontak Person : 0812 2935 3524
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger