[ADMIN-WEBLOG] KELUARGA besar MTs Negeri Majenang menyerahkan santunan kepada 37 siswa yatim dan piatu. Bantuan berupa uang sebesar Rp 50.000,00 untuk setiap siswa mulai kelas VII, VIII dan IX yang telah ditinggal oleh ayah (yatim), ibu (piatu) atauh ayah dan ibu (yatim piatu).
Ketua panitia, Nurholis, S.Ag mengatakan tujuan kegiatan santunan untuk menghidupkan sunnah nabi dan memanfaatkan momentum Muharram memberikan kebahagiaan kepada siswa yang telah yatim piatu. "Ini kita lakukan sebagai wujud menyantuni yatim piatu untuk memberi kebahagiaan kepada mereka," ujar guru Qur'an Hadits tersebut.
Santunan secara seremonial diberikan oleh para guru dan disaksikan oleh seluruh siswa MTs Negeri Majenang. Sumber dana untuk santunan ini diperoleh dari sumbangan bapak/ibu guru dan karyawan MTs Negeri Majenang sebagai wujud kepedulian sosial. Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk kedua kalinya.
Okah Imtikhanah bersama Siti Faridah---salah satu siswa yatim |
H. Sukur menyampaikan ceramah muharam |
“Kegiatan menyantuni siswa yatim ini, insya Allah akan terus dilakukan setiap tahun. Hal ini sebagai bentuk perhatian para guru kepada siswa," ujar Okah Imtikhanah, Wakil Kepala Kesiswaan di ruang kerjanya, Selasa (06/12).
Senang dan Mohon Dido'akan
Siti Faridah, salah satu penerima santunan merasa bangga. "Saya senang sekali mendapat bantuan ini. Saya jadi teringat almarhum ibu saya yang telah pergi dua tahun yang lalu. Mohon bapak/ibu guru mendo'akan ibu saya sekaligus mendo'akan saya agar bisa sukses," ujar Siti sambil berkaca-kaca.
Selepas pemberian santunan, acara dilanjutkan ceramah muharam yang disampaikan Bapak H. Drs. Sukur yang mengupas keutamaan menyantuni yatim piatu. Beliau mengutif surat Al Mauun yang artinya: (1) Tahukah kamu (orang ) yang mendustakan agama?(2) Itulah orang yang menghardik anak yatim, (3) dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. (4) maka celakalah bagi orang yang sholat (5) (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, (6) orang yang berbuat riya, (7) dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.
Senang dan Mohon Dido'akan
Siti Faridah, salah satu penerima santunan merasa bangga. "Saya senang sekali mendapat bantuan ini. Saya jadi teringat almarhum ibu saya yang telah pergi dua tahun yang lalu. Mohon bapak/ibu guru mendo'akan ibu saya sekaligus mendo'akan saya agar bisa sukses," ujar Siti sambil berkaca-kaca.
Selepas pemberian santunan, acara dilanjutkan ceramah muharam yang disampaikan Bapak H. Drs. Sukur yang mengupas keutamaan menyantuni yatim piatu. Beliau mengutif surat Al Mauun yang artinya: (1) Tahukah kamu (orang ) yang mendustakan agama?(2) Itulah orang yang menghardik anak yatim, (3) dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. (4) maka celakalah bagi orang yang sholat (5) (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, (6) orang yang berbuat riya, (7) dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.
Terakhir acara ditutup dengan memanjatkan do’a yang dipimpin oleh K.H. Jaelani, S.Ag dan selanjutnya para guru menyalami para siswa yang mendapat santunan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar